Laporan Praktikum - Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG
TANAH DAN PADI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuh dan
berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Adapun pengertian dari
pertumbuhan adalah proses pertambahan volume, dan tinggi batang karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Sedangkan perkembangan adalah proses
menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel
– sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.
Proses pertumbuhan
dan perkembangan ditentukan oleh faktor internal (Gen dan hormon) dan faktor
eksternal (makanan, air, suhu, kelebaban, oksigen, cahaya).
Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji.
Berbicara tentang
cahaya, tumbuhan juga memerlukan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan tidak
selalu sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan
tertentu.
Cahaya
matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Baik bagi manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya
matahari dan air sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Kekurangan cahaya
matahari dan air sangat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung tergantung pada jenis tumbuhan. Klorofil
dibuat dari hasil – hasil
fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil
sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya terlalu
tinggi, klorofil akan rusak.
Intensitas
cahaya dan lama penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada tumbuhan,
terutama pada pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi tumbuhan. Di daerah
tropis, lamanya siang dan malam kira – kira sama, yaitu 12 jam. Di daerah yang memiliki empat
musim, lamanya siang hari dapat mencapai 16
– 20 jam. Respons tumbuhan terhadap lamanya penyinaran yang
bervariasi disebut fotoperiodisme. Respon tumbuhan terhadap fotoperiodik
dapat berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan, dan perkembangan. Sehingga
kami mengambil judul laporan penelitian “Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”
B.
Rumusan Masalah
Dengan menggunakan
perumusan masalah, dapat mengidentifikasikan persoalan yang diteliti sebagai suatu
sasaran yang hendak dicapai. Maka masalah yang dirumuskan dalam percobaan ini adalah :
1.
Apakah
cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang tanah
dan padi?
2.
Bagaimana
perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang tanah dan padi di tempat yang gelap dan terang?
3.
Bagaimana
pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah
dan padi?
C.
Tujuan Penelitian
Kami melakukan
penelitian tentang Minat Siswa SMA N 1 Boyolali untuk beribadah ke Masjid
Sekolah tentu memiliki tujuan, diantaranya:
1.
Mengetahui
apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang tanah
dan padi.
2.
Mengamati
perbedaan pertumbuhan perkecambahan kacang tanah dan padi di tempat yang gelap dan terang.
3.
Mengamati
pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah
dan padi.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi
siswa – siswi
Sebagai bahan referensi serta menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang tanah
dan padi dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang tanah dan padi yang diletakan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga
menanam kacang tanah dan padi dengan intensitas cahaya yang tepat
2.
Bagi
Peneliti
Sebagai salah satu media untuk meningkatkan wawasan serta
dapat memberikan pengalaman bagi peneliti tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang tanah dan padi dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang tanah
dan padi yang diletakan di
lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
3.
Bagi
Akademik
a.
Sebagai
pelengkap wacana untuk perpustakaan dan bahan tambahan untuk pengembangan mata
pelajaran terkait di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boyolali.
b.
Sebagai
bahan perbandingan dan referensi bagi siswa yang akan mengadakan percobaan pada
masalah yang sama.
4.
Bagi
Pembimbing Materi
Sebagai sarana untuk dapat mengetahui tingkat pemahaman
siswa tentang materi pertumbuhan biji kacang tanah dan padi.
E.
Sistematika Laporan
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Laporan
BAB II LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
B.
Pertumbuhan dan Perkembangan Awal
C.
Perkembangan
Embrio
D.
Perkecambahan
E.
Faktor
– Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
B. Cara Kerja
C. Waktu Percobaan
BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Percobaan
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses
hidup yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut
sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan
perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak
dapat balik (Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam
bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan
volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur
pertumbuhan tanaman digunakan alat yang.disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga
tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon tumbuhan akan
berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan
oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
·
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
·
Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola.
·
Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai
ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses
diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
B.
Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung
potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya
embrio, cadangan makanan, dan calon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang
akan tumbuh menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang
didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon
dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau
jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil.
Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji
terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi.
Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme
sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada
kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena
struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
C.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami
rangakian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi
bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk
kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi,
yaitu meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel
tersebut berada dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah
biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah
pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu
saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai
untuk perkecambahan. Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah
terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam
bertepung. Sel – sel aleuron menyintesis enzim amilase. Enzim
tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang
dapat digunakan oleh embrio.
D.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji,
misalnya radikula dan plumula.
Tahapan
perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke
daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil.
Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada
akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase,
dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.
Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino.
Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat
dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.
Macam perkecambahan
§ Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga
atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat
keatas tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae
(kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
§ Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di
dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi.
dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pertumbuhan, Macamnya
yaitu:
1)
Pertumbuhan primer
Adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi
pada ujung akar maupun ujung batang (meristem primer). Berlangsung pada embrio,
embrio dibedakan menjadi 3 bagian penting yaitu:
a.
Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun
b.
Akar embrionik, yaitu calon akar
c.
Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang
dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
§ Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung
akar. Sel – sel di daerah ini aktif membelah (bersifat
meristematik)
§ Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang
daerah pembelahan. Sel – sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar
dan memanjang.
§ Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdiferensiasi menjadi sel – sel yang
mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2)
Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan
sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem
sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah
besar. Meristem lateral terbagi atas: Kambium vaskuler (terletak diantara xylem
dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah
luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan
fungsi jaringan epidermis yang rusak/ mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
E.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
1.
Makanan (Zat Hara)
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis
berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon
dioksida dan air, tetapi juga unsur – unsur
lainnya. Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral
diserap oleh akar.
Makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan terdiri dari unsur makro dan mikro
yang masing masing terdiri atas 9 unsur makro dan 8 unsur mikro. Makronukrien
(unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya: C, H, O [defisiensi:
Pertumbuhan dan metabolisme terhambat, akhirnya mati], N (Nitrogen) [defisiensi: Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P
(Fosfor), K (Kalium), Ca (Kalsium), S (Sulfur), Mg
(Magnesium).
1.
Nitrogen (N), peranannya:
§ Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga
tumbuhnya anakan.
§ Membuat tanaman lebih hijau karena banyak
mengandung butir hijau daun.
§ Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan
protein.
2.
Fisfor (P), peranannya:
§ Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem
perakaran yang lebih baik
§ Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau
gabah.
§ Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi
buah.
§ Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein.
3.
Kalium (K), perananya:
§ Memperlancar fotosintesis.
§ Membantu pembentukan protein dan hidrat arang.
§ Sebagai katalisator dalam transformasi tepung,
gula, dan lemak tanaman.
§ Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.
§ Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan
bunga.
§ Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan
hama, penyakit dan kekeringan.
§ Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik.
4.
Magnesium (Mg), perananya:
§ Merupakan bahan penyusun klorofil.
§ Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme
karbohidrat.
§ Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman
penghasil minyak.
5.
Kalsium (Ca), perananya:
§ Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji – bijian.
§ Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman.
6.
Belerang (S), peranannya:
§ sebagai penyusun utama ion fosfat.
§ Menambah kandungan protein dan vitamin.
§ Membentuk bintil akar tanaman kacang – kacangan dan butir hijau daun.
Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe
(Besi) [Klorosis], Cl (Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum),
Zn (Seng), Cu (Tembaga).
7.
Klor (Cl) peranannya:
§ Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman.
8.
Besi (Fe), peranannya:
§ Membentuk klorofil.
9.
Mangan (Mn), peranannya:
§ Menyusun klorofil dan proses fotosintesis.
§ Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah.
10.
Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya:
§ Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk
klorofil.
§ Diperlukan pada tanah alkalis dan organik.
11.
Boron (B), peranannya:
§ Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan
membentuk klorofil.
§ Meningkatkan produksi biji – bijian pada tanaman dan kacang – kacangan.
12.
Molibdenum (Mo), peranannya:
§ Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang – kacangan, jeruk, dan sayur – mayur.
2.
Suhu atau Temperatur
Untuk proses tumbuh dan perkembangan,
tumbuhan memerlukan suhu yang sesuai. Suhu tersebut disebut suhu optimum.
Suhu paling rendah yang masih memungkinkan pertumbuhan disebut suhu
minimum. Sedangkan suhu paling tinggi yang masih memungkinkan pertumbuhan
disebut suhu maksimum.
Jenis tumbuhan satu
dengan yang lain memiliki suhu minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum yang
berbeda – beda. Bagi tumbuhan
suhu lingkungan berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Umumnya
tumbuhan tidak tumbuh di bawah
suhu 0°C dan di atas 40°C . Kisaran suhu masih memungkinkan tumbuh dengan baik
adalah 22°C – 37°C.
3.
Air
Tanpa air, tumbuhan
tidak akan tumbuh. Air merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman yang berfungsi sebagai komponen pembantu proses fotosintesis.
Fungsi lain dari air
yaitu, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu
perkecambahan biji tanaman baik pada biji tanaman monokotil maupun dikotil.
4.
Cahaya
Banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan, umumnya cahaya menghambat pertumbuhan
meninggi, karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Pada
tempat yang gelap tumbuhan akan lebih cepat tinggi daripada tempat yang terang.
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Fotoperiodisme adalah
Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran (panjang hari). Berdasarkan panjang
hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, hal ini ada hubungannya
dengan hormon fitokrom dalam tumbuhan
(protein dalam kromatofora yang mirip fikosianin), macamnya yaitu:
a.
Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga
jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek
contohnya aster, krisan,dahlia, ubi jalar, kedelai, dan anggrek.
b. Tumbuhan hari panjang,
tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 – 16 jam)
sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, gandum, kol, bit gula,
selada, dan tembakau.
c. Tumbuhan hari netral,
tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari untuk pembungaannya.
Tumbuhan hari netral contohnya bunga matahari. mawar, kapas, mentimun dan
tomat.
5.
Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda – beda terhadap berbagai tumbuhan, tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi
tumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih
sedikit yang dikeluarkan.
6.
Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan
energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam
perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen
dapat mengalami kematian.
7.
pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah
netral unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun
pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh
tumbuhan.
B. Faktor Internal
1.
Gen
Gen berperan dalam
pengendalian metabolisme zat di dalam sel, misalnya proses sintesis protein.
Protein merupakan
komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup termasuk tumbuhan. Dengan demikian
gen dapat mengatur pola pertumbuhan dengan cara menurunkan sifat-sifatnya dan
sintesis-sintesis yang dikendalikannya, Sehingga genetis tanaman satu dengan
yang lainnya akan memiliki pola pertumbuhan yang berbeda akibat susunan gen
yang berbeda – beda.
2. Hormon
Hormon ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial, yang dibuat
pada satu bagian tumbuhan sedangkan respon pertumbuhan terjadi terhadap hormon
di bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang dan daun. Hormon pertumbuhan (fitohormon) yang telah dikenal antara
lain auksin, sitokinin, dan giberilin.
a.
Auksin
Istilah auksin berasal
dari bahasa Yunani auxein yang artinya meningkatkan. Istilah ini pertama kali
digunakan oleh Fritts Went, seorang mahasiswa pascasarjana dari Belanda tahun
1926. Beberapa
pengaruh auksin terhadap pertumbuhan antara lain :
1.
Merangsang perpanjangan sel.
2.
Merangsang pembentukan bunga dan buah.
3.
Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4.
Mempengaruhi pembengkokan batang.
5.
Merangsang pembentukan akar lateral.
6.
Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
b. Giberelin
Hormon Giberelin
pertama kali ditemukan di Jepang tahun 1930. Penemuan itu merupakan hasil
penelitian tentang penyebab tanaman padi tumbuh sangat tinggi. Tanaman padi
tersebut tidak mampu tumbuh tegak dan akhirnya mati.
Hal ini dikarenakan
lemahnya batang dan rusak oleh parasit. Ternyata penyebab penyakit tersebut
adalah cendawan Gibberella fujikuroi. Beberapa pengaruh hormon Giberelin
adalah:
1.
Memacu
pertumbuhan batang.
2.
Merangsang
perkecambahan biji dan tunas.
3.
Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
4.
Merangsang
perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi).
5.
Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran
raksasa.
c. Sitokinin
Hormon sitokinin pada
dasarnya suatu senyawa yang merangsang proses sitokinesis (pembelahan sel).
bersama auksin yang mempengaruhi
pembelahan sel atau sitokinesis. Sitokin diperoleh dari ragi santan kelapa,
ekstrak buah apel, dan dari jaringan tumbuhan yang aktif membelah. Sitokinin
yang pertama kali ditemukan ialah kinetin. Beberapa fungsi
sitokinin adalah:
1.
Merangsang proses pembelahan sel.
2.
Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3.
Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4.
Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti
suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5.
Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan
protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
d. Asam
Absisat
Zat ini merupakan zat
penghambat tumbuh yang umum dijumpai pada tumbuhan. Zat dijumpai pada semua
tumbuhan tingkat tinggi, beberapa jenis jamur, beberapa jenis lumut, ganggang
hijau, namun tidak ditemukan pada bakteri. Beberapa fungsi lainnya
yaitu:
1.
Menghambat perkecambahan biji.
2.
Mempengaruhi pembungaan tanaman.
3.
Memperpanjang masa dormansi umbi – umbian.
4.
Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
e. Gas
Etilen
Gas etilen adalah gas
atau uap yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua. Pada tahun 1934, R. Gane
berhasil membuktikan bahwa etilen disintesis oleh tanaman dan berperan
mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan
pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang. Beberapa fungsi lainnya yaitu:
1.
Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan
kentang.
2.
Mendukung pematangan buah.
3.
Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
4.
Mendukung proses pembungaan.
5.
Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat
menstimulasi pemanjangan batang.
6.
Menstimulasi perkecambahan.
7.
Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
f. Asam
traumalin (hormon luka)
Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada
tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi yang dipengaruhi oleh hormon luka.
g.
Kalin
Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
1.
Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2.
Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3.
Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4.
Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1.
Biji Padi
secukupnya
2.
Biji Kacang
tanah secukupnya
3.
Tanah yang sudah
diberi pupuk
4.
Label (Plester
Label)
5.
Air Secukupnya
6.
Kardus
7.
Gelas aqua
secukupnya
B. Cara Kerja
1.
Merendam sebagian kacang tanah satu hari satu malam dengan menggunakan
air.
2.
Menuangkan tanah yang sudah diberi pupuk ke dalam gelas aqua sebanyak
setengah bagian.
3.
Menempatkan masing – masing 3 biji padi pada 3 gelas aqua.
4.
Menempatkan masing – masing 2 biji kacang tanah yang sudah direndam satu
hari satu malam pada 3 gelas aqua.
5.
Menempatkan masing – masing 3 biji kacang tanah kering pada 3 gelas
aqua.
6.
Menutupi biji – biji yang sudah ditempatkan di gelas aqua tersebut
dengan menggunakan tanah sedikit demi sedikit.
7.
Menyiram biji – biji yang sudah ditempatkan di gelas aqua tersebut dengan
menggunakan air secukupnya.
8.
Memberi label pada setiap gelas aqua agar mudah dibedakan.
9.
Menempatkan gelas – gelas aqua tadi ke tempat yang terkena sinar
matahari tidak secara langsung.
10. Mengamati perkecambahan
pada biji – biji tersebut.
11. Menyiram tanaman tersebut
secara rutin setiap hari.
12. Setelah tanaman tersebut
muncul daunnya, memindahkan 1 gelas yang berisi tanaman padi, 1 gelas yang
berisi kacang tanah kering, 1 gelas yang berisi kacang tanah rendam ke dalam
kardus tertutup. Dan memindahkan 1 gelas yang berisi tanaman padi, 1 gelas yang
berisi kacang tanah kering, 1 gelas yang berisi kacang tanah rendam ke dalam
kardus yang disebelah kanannya dilubangi dengan diameter 5 cm.
13. Mengamati pertumbuhan dari
ke–sembilan tanaman tersebut.
14. Menuliskan data pertumbuhan
dari ke–sembilan tanaman tersebut pada tabel pengamatan.
C. Waktu Percobaan
Diawali pada hari Rabu, 28 Agustus 2013 dan
diakhiri pada hari Selasa, 17 September 2013.
BAB IV
ANALISIS DATA
A.
Hasil Percobaan
Tanaman
|
Hari ke
|
||||||||
Nama
|
NO.
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Padi
(ditutup, dilubangi)
|
1a.
|
0
|
0
|
0,8
|
1,6
|
MINGGU
|
3
|
3,5
|
7
|
1b.
|
0
|
0
|
0
|
0,7
|
1,8
|
2
|
3,1
|
||
Padi
(tidak ditutup)
|
2a.
|
0
|
0
|
0,3
|
1
|
2,4
|
3
|
5,7
|
|
2b.
|
0
|
0
|
0
|
0,1
|
0,7
|
1
|
1,3
|
||
Kacang
rendam
|
–
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tanaman
|
Hari ke
|
||||||||
Nama
|
NO.
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
Padi
(ditutup, dilubangi)
|
1a.
|
10,2
|
12,5
|
13
|
MINGGU
|
13,1
|
13,2
|
13,2
|
13,2
|
1b.
|
4
|
5,5
|
7
|
8,3
|
8,5
|
8,5
|
8,5
|
||
Padi
(tidak ditutup)
|
2a.
|
8
|
10,5
|
10,7
|
11
|
11,1
|
11,1
|
11,1
|
|
2b.
|
1,7
|
2
|
2,8
|
3,5
|
4
|
5,2
|
6,1
|
||
Kacang
rendam
|
–
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,2
|
0,5
|
1
|
Tanaman
|
Hari ke
|
|||||
Nama
|
NO.
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
Padi
(ditutup, dilubangi)
|
1a.
|
13,2
|
13,2
|
MINGGU
|
13,2
|
13,2
|
1b.
|
8,5
|
8,5
|
8,5
|
8,5
|
||
Padi
(tidak ditutup)
|
2a.
|
11,9
|
12,1
|
13
|
13,5
|
|
2b.
|
7
|
8,7
|
10
|
10,7
|
||
Kacang
rendam
|
–
|
2,3
|
3,7
|
5,8
|
7,3
|
Keterangan:
1.
Panjang (tinggi tanaman) dalam cm.
B.
Pembahasan
Tipe
perkecambahan biji kacang tanah adalah perkecambahan epigeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, serta kotiledon berada di atas tanah. Tipe
perkecambahan biji padi adalah perkecambahan hipogeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul di atas tanah, serta kotiledon berada di dalam tanah. Tanaman yang
ditempatkan di tempat terang arah tumbuhnya ke arah matahari (tegak lurus)
sedangkan tanaman yang
ditempatkan di tempat gelap batangnya menjadi bengkok karena menuju sinar
matahari.
Pertumbuhan
Kacang Tanah dan Padi di Tempat
Gelap
Pada
tempat yang gelap, kacang tanah
dan padi tidak mendapatkan cahaya matahari sama
sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang tanah dan padi menjadi sangat
aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang tanah dan padi menjadi sangat
cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah dan warnaya kekuning – kuningan Akibatnya,
batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat,
batang terlihat kurus tidak sehat
(lemah), warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kekuningan.
Peristiwa ini disebut etiolasi.
Pada
tempat yang terang, kacang kacang
tanah dan padi mendapat cahaya dengan intensitas yang
sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang tanah
dan padi akan lambat, karena sebagian besar
hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Akibatnya, pertumbuhan
kacang tanah dan padi ditempat gelap
cenderung bengkok, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk dan kuat, daun terlihat
segar dan berwarna hijau karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk
fotosintesis serta memiliki cukup klorofil.
Dalam
percobaan yang kami lakukan, kami tidak mengamati tanaman padi yang ditutup
kardus, tanaman kacang tanah rendam yang ditutup kardus, tanaman kacang tanah
rendam yang ditutup kardus dan dilubangi karena pada percobaan kami, tanaman
tersebut dicabut oleh seseorang pada hari ke 7.
Dalam
percobaan yang kami lakukan, kami tidak mengamati tanaman kacang kering baik
tanaman kacang kering yang ditutup kardus, ataupun tanaman kacang kering yang
ditutup kardus dan dilubangi, maupun tanaman kacang kering yang tidak ditutup,
karena pada percobaan kami, tanaman tersebut telah membusuk dan mati. Menurut
kelompok kami, hal ini disebabkan karena kurang rutinnya dalam menyiram tanaman
tersebut serta disebabkan karena
kelebihan
pupuk.
Dalam
percobaan yang kami lakukan, salah satu kacang tanah yang direndam satu hari
satu malam, baru tumbuh pada hari ke 13. Menurut kelompok kami, hal ini
disebabkan karena pada hari – hari sebelumnya, hormon perkecambahan belum
aktif, dan pada hari ke 13 hormon perkecambahan baru aktif.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil,
diantaranya:
1.
Tipe perkecambahan biji kacang tanah adalah
perkecambahan epigeal, dan tipe perkecambahan biji padi adalah perkecambahan hipogeal.
2. Tanaman yang ditempatkan di tempat terang arah
tumbuhnya ke arah matahari (tegak lurus) sedangkan tanaman yang ditempatkan di
tempat gelap batangnya menjadi bengkok karena menuju sinar matahari.
3. Cahaya merupakan factor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Tanaman yang berada di tempat gelap, akan tumbuh lebih
cepat daripada tanaman yang berada di tempat yang terang. Karena di tempat gelap,
tanaman tidak mendapatkan cahaya matahari sehingga hormon auksin (hormon
pertumbuhan) yang terdapat pada biji bekerja secara optimal. Sedangkan di
tempat terang, tanaman mendapatkan cahaya matahari sehingga hormon auksin
(hormon pertumbuhan) terurai.
B. Saran
Saran peneliti mengenai penelitian ini, yang
ditujukan kepada beberapa pihak, antara lain:
1.
Semua warga sekolah maupun bukan warga sekolah, sebaiknya tidak mencampuri kepentingan
individu maupun kelompok, karena dapat mengakibatkan dampak negatif bagi
individu maupun kelompok tersebut. Sebagai contoh, seseorang tidak boleh
mencabut tanaman yang ditanam oleh sisiwa dalam rangka memenuhi Tugas Praktikum
Biologi meskipun dengan niat yang baik karena dapat merugikan siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Chaerani, Nur. 2013. Laporan Penelitian Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman, Dalam http://nurchaeranib.blogspot.com/2013/08/laporan-penelitian-pengaruh-cahaya.html.
Diunduh pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:37 WIB.
Bazlinah, Zia. 2012. Laporan
Praktikum Pertumbuhan Biji Kacang Hijau, Dalam http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html.
Diunduh pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:22 WIB.
Lestari, Sri. 2012. Tugas Biologi Sma, Dalam http://yanggaulyangrajin.blogspot.com/p/tugas-kimia-sma_7767.html. Diunduh pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:28 WIB.
Naufal, Muhammad Faris. 2013. Laporan Pengamatan “Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau”, Dalam http://farischarming.wordpress.com/2013/08/31/laporan-pengamatan-pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau/. Diunduh pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:29 WIB.
______. 2011. Laporan Praktikum Pengamatan Perkecambahan ( Jagung & Kacang Hijau ), Dalam http://eimitcle.wordpress.com/2011/12/12/laporan-praktikum-pengamatan-perkecambahan-jagung-kacang-hijau/. Diunduh pada tanggal 28 September 2013 pukul 16:30 WIB.
Yasih, Fitri. 2012. Laporan Perkecambahan Kacang Hijau, Dalam http://kecambahkacanghijau.blogspot.com/2012/09/laporan-perkecambahan-kacang-hijau.html.
Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul
16:35 WIB.
Nurcholis, M. 2013. Praktikum Biologi, Dalam http://mnurcholisnabylateman.blogspot.com/2013/04/praktikum-biologi.html.
Diunduh pada tanggal 28 September
2013 pukul 16:31 WIB.
Nurfarida,
Tika. 2012. Contoh Laporan
Biologi "Pertumbuhan Biji Kacang Hijau",
Dalam http://tika-nurfarida.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-pertumbuhan-biji.htmlhttp://tika-nurfarida.blogspot.com/.
Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul 16:20 WIB.
Yayan, Vice. 2013. Contoh laporan praktikum Biologi (Pengaruh cahaya terhadap tumbuhan),
Dalam http://dedrosa13.blogspot.com/2013/04/contoh-laporan-praktikum-biologi.html.
Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul 16:37 WIB.
Irfan, Muhammad. 2011.
Pengamatan
Perkecabahan Tumbuhan, Dalam http://bluestar-via.blogspot.com/2011/12/pengamatan-perkecambahan-tumbuhan.html.
Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul 16:29 WIB.
Arda, Khaeriani Kurnia. 2012. Pertumbuhan Kacang Hijau by Khaeriani,
Dalam http://khaerianikurnia.blogspot.com/2012/11/pertumbuhan-kacang-hijau-by-khaeriani.html.
Diunduh pada tanggal 28
September 2013 pukul 16:17 WIB.
LAMPIRAN
I.
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Biji Padi secukupnya
|
Biji Kacang
tanah secukupnya
|
Tanah yang
sudah diberi pupuk
|
Label (Plester
Label)
|
Air Secukupnya
|
Kardus
|
Gelas aqua
secukupnya
|
II. FOTO
KEGIATAN PRAKTIKUM
Memasukkan tanah ke dalam gelas aqua sebanyak setengah bagian
|
Gelas aqua
yang sudah diisi dengan tanah
|
Memasukkan
biji kacang tanah yang sudah direndam satu hari satu malam ke dalam gelas
aqua
|
Memasukkan
biji tanaman ke dalam gelas aqua
|
Memasukkan
biji tanaman ke dalam gelas aqua
|
Memasukkan
biji tanaman ke dalam gelas aqua
|
Menambahkan
tanah ke dalam gelas aqua sedikit demi sedikit hingga biji tertutup oleh
tanah
|
Menambahkan
tanah ke dalam gelas aqua sedikit demi sedikit hingga biji tertutup oleh
tanah
|
Tanah yang sudah
diberi biji tanaman dan sudah diberi label
|
Tanah yang
sudah diberi biji tanaman dan sudah diberi label
|
Menyiram biji
dengan menggunakan air sedikit demi sedikit
|
Kegiatan
penyiraman tanaman yang dilakukan setiap hari
|
Kegiatan
penyiraman tanaman yang dilakukan setiap hari
|
Tanaman padi
pada hari ke 5
|
Tanaman Padi
pada hari ke 5
|
Tanaman Kacang
Tanah rendam pada hari ke 5
|
Tanaman kacang
tanah (rendam) pada hari ke 5
|
Tanaman kacang
tanah pada hari ke 6
|
Tanaman padi
pada hari ke 6
|
Tanaman padi
pada hari ke 6
|
Tanaman padi
pada hari ke 6
|
Tanaman padi
pada hari ke 6
|
Tanaman kacang
tanah (rendam) pada hari ke 6
|
Tanaman kacang
tanah (rendam) pada hari ke 6
|
Tanaman kacang
tanah (rendam) pada hari ke 6
|
Tanaman padi (ditutup
kardus dan dilubangi) pada hari ke 8
|
Tanaman padi
(ditutup kardus dan dilubangi) pada hari ke 10
|
Tanaman kacang
tanah (rendam) pada hari ke 16
|
Pengaruh cahaya
BalasHapuskak q mhon izin copy yaa buat reverensi tugas q & mksi... :-) smga berkah ilmunya
BalasHapus